RFW, CB, BB
RFW (Refrigerated Fresh Water)
RFW
merupakan penanganan ikan dengan cara mendinginkan air tawar dengan menggunakan
alat mekanis, seperti refrigerator. RFW ini lebih banyak digunakan di
pabrik-pabrik pengolahan ikan daripada penanganan ikan di atas kapal.
Pendinginan dengan metode RFW di atas kapal tidak praktis dan efisien dalam
penggunaan tempat, terutama untuk kapal-kapal kecil dengan lama operasi
penangkapan kuran dari satu bulan.
Media RFW diperoleh dengan cara
merefrigerasi air tawar. Air tawar dilewatkan pada suatu tangki dan pada
dinding-dinding tangki dipasang pipa-pipa evaporator dari mesin refrigerator.
Melalui persentuhan antara permukaan pipa dengan air inilah panas dalam air
diserap sehingga air menjadi dingin. Air yang telah dingin ini kemudian disiram
atau disemprotkan pada ikan yang akan ditangani.
CB (Chilled Brine)
CB
merupakan penanganan ikan dengan cara mendinginkan larutan garam dengan es
balok.. Umumnya konsentrasi garam yang digunakan dalam larutan itu berkisar 2,5
– 10%. Ikan-ikan yang akan ditangani dicuci bersih dengan air tawar kemudian
dimasukkan ke dalam larutan garam yang telah didinginkan dengan es. Cara ini
banyak digunakan di darat, khususnya di pabrik- pabrik pengolahan tradisional.
Di kapal-kapal penangkap ikan, pendinginan dengan CB jarang digunakan karena
kurang praktis, karena harus membawa air tawar dari darat.
Beberapa keuntungan penggunaan
teknik pendinginan dengan metode CB, antara lain :
1. Tingkat
kesegaran ikan dijaga semaksimal mungkin selama menunggu proses pengolahan sehingga
diperoleh produk akhir yang baik.
2. Waktu
tahapan pengolahan lebih cepat atau efisien. Misalnya dalam pengolahan ikan
pindang dan asap, perendaman ikan dalam larutan garam merupakan salah satu
tahapan dari kedua pengolahan tersebut.
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam penanganan ikan dengan menggunakan metode CB adalah
kebersihan air tawar dan kemurnian garam yang digunakan. Air tawar yang
digunakan harus memenuhi persyaratan air minum, terutama tidak mengandung
mikroba yang berbahaya pada manusia. Untuk garam, semakin murni garam yang
digunakan maka produk yang akan diperoleh semakin baik, terutama rasanya yang
tidak pahit.
RB (Refrigerated Brine)
Pada
prinsipnya, penanganan pendinginan ikan dengan media air garam yang didinginkan
secara mekanik (refrigerated brine)
sama dengan cara CB. Perbedaannya, pada cara RB pendinginan air garam dilakukan
secara mekanik dengan refrigerasi, menggunakan refrigerator. Cara refrigerasi
air garam ini adalah : larutan garam disimpan dalam suatu wadah atau tangki
yang dinding-dindingnya telah dilengkapi dengan pipa-pipa evaporator dan mesin
refrigerator. Dari permukaan pipa evaporator inilah panas dalam larutan garam
yang disimpan dalam tangki tersebut akan diserap sehingga larutan garam lama
kelamaan akan menjadi dingin.
Setelah larutan garam dalam tangki
dingin (suhunya dapat mencapai lebih rendah dari 0°C , tergantung dari
konsentrasi larutan garam yang didinginkan), larutan garam tersebut kemudian
disirkulasikan atau dipompakan ke wadah atau tangki lain dan siap digunakan
untuk penanganan ikan.
Pendinginan ikan dengan menggunakan
teknik RB ini banyak digunakan pada kapal penangkap ikan yang besar dengan lama
operasi lebih dari 1 bulan.
Beberapa keuntungan penggunaan
metode pendinginan RB, antara lain :
1.
Suhu ikan cepat turun
2.
Mudah pengerjaannya
3. Kerusakan
fisik, seperti luka atau lecet dan pudarnya warna kulit relatif kecil.
4. Ikan
berada dalam keadaan yang masih rigor mortis selama pengolahan ikan sehingga
dapat mempercepat pemotongan dan penyiangan.
5. Waktu
pengolahan lebih efisien karena perendaman dalam larutan garam juga merupakan
salah satu tahapan dari proses pembekuan dan pengalengan ikan.